Fakultas Dakwah IPMAFA Perkuat Kerja Sama Strategis dengan Radar Kudus untuk Pengembangan Kompetensi Jurnalistik Mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat (FDPM) bersama Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati resmi menjalin kemitraan dengan Jawa Pos Radar Kudus. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperluas ruang belajar mahasiswa, khususnya dalam pelaksanaan praktik K3 (magang) yang berfokus pada dunia jurnalistik.

Kesepakatan kerja sama tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan MoU dan PKS pada Jumat (14/11/25), yang berlangsung di kantor Radar Kudus lantai 3. MoU ditandatangani antara Dekan Fakultas Dakwah dan Pengembangan Masyarakat dan pimpinan Radar Kudus, sementara PKS dilakukan antara Prodi KPI IPMAFA dan Radar Kudus.

Acara penandatanganan dihadiri oleh Dekan FDPM Isyrokh Fuaidi, LL.M, Ketua Prodi KPI Siti Asiyah, M.Sos, serta Sekretaris Prodi Fajar Adhi Kurniawan, M.Si. Dari pihak Radar Kudus hadir General Manager Zainal Abidin, Pemimpin Redaksi M. Ulin Nuha, dan editor Ali Mustofa, serta dua mahasiswa IPMAFA yang sedang menjalani program K3 tahun ini.

Dalam sesi diskusi yang menjadi bagian dari agenda kerja sama tersebut, peserta membahas dinamika dunia jurnalistik dan konten digital yang kini berada dalam situasi penuh tantangan. Para pembicara menyoroti bagaimana jurnalis dan konten kreator harus menghadapi persaingan antara mempertahankan idealisme dan tekanan untuk mengejar peningkatan traffic.

Zainal Abidin menjelaskan bahwa pada era digital, nilai sebuah karya tulis sering kali diukur dari jumlah klik, bukan dari kualitas atau kedalaman informasi. Ia menambahkan bahwa sebagian kecil jurnalis profesional tetap mempertahankan idealisme dengan memproduksi konten “evergreen”, yakni konten yang relevansinya bertahan lama dan tetap konsisten antara judul dan isi. Meski konten jenis ini tidak selalu menghasilkan traffic tinggi, Radar Kudus memilih mempertahankan standar kualitas tersebut.

Sementara itu, Dekan FDPM IPMAFA, Isyrokh Fuaidi, menyoroti fenomena meningkatnya produksi konten bombastis yang mengutamakan sensasi ketimbang fakta. Ia menilai bahwa dorongan untuk menciptakan isu viral sering kali membuat sebagian pelaku media menyimpang dari etika jurnalistik.

Menurutnya, menjaga kualitas literasi publik dan kredibilitas jurnalis membutuhkan komitmen kuat terhadap etika profesional serta penguatan regulasi oleh pemerintah agar arus informasi tetap akurat dan berkualitas.

Melalui kerja sama antara Fakultas Dakwah IPMAFA dan Radar Kudus ini, kedua institusi berharap dapat mencetak SDM unggul yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga berintegritas dan mampu menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu di tengah dinamika perkembangan media masa kini.